KKP Latih Warga Cirebon Tangani Mamalia Laut Terdampar

0 40

JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) didukung WWF Indonesia menggelar Bimbingan Teknis Penanganan Mamalia Laut Terdampar di Cirebon, Jawa Barat.

Bimtek yang digelar selama dua hari, 16 – 17 Juni 2021 ini bertujuan untuk peningkatan kapasitas pemangku kepentingan di daerah dalam penanganan mamalia laut terdampar. Hal ini juga dilakukan untuk mengantisipasi kejadian mamalia laut terdampar yang masih sering terjadi, salah satunya adalah terdamparnya paus biru di Cirebon.

Kecepatan menangani terdamparnya mamalia laut di Indonesia cukup sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan kemampuan masyarakat serta pemangku kepentingan terkait untuk meminimalkan tingkat kematian mamalia laut yang terdampar dalam keadaan hidup.

Tak hanya keselamatan mamalia laut, Andi Rusandi Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut (KKHL) Ditjen PRL menyebutkan keselamatan responder saat penanganan juga menjadi perhatian utama.

“Selain mengupayakan keselamatan mamalia laut yang terdampar, juga harus mengutamakan keselamatan para responder saat melakukan upaya penanganan di lapangan. Komponen utama pendukung keberhasilan penanganan mamalia laut terdampar terletak pada kemampuan personil di lapangan baik dari unsur pemerintah maupun masyarakat,” jelas Andi dalam keterangan persnya, Sabtu (26/06/2021).

Penanganan mamalia laut dilakukan sejalan dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 14 Tahun 2020. Meski demikian sejumlah tantangan seperti terbatasnya SDM, peralatan dan pendanaan masih memerlukan sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan.

Mendukung kecepatan dalam penanganan mamalia laut terdampar, Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Hendra Yusran Siry mengungkapkan, salah satu upaya dilakukan oleh pemerintah adalah memberikan bimbingan teknis terhadap petugas pemerintah setempat dan para pihak terkait di berbagai daerah.

Hendra juga berharap agar penanganan semakin baik, membentuk jejaring penanganan mamalia laut di daerah, terutama di daerah yang sering terjadi keterdamparan sangatlah penting.

“Tugas penyelamatan mamalia laut terdampar ini sejatinya bukan hanya menjadi tugas pemerintah saja. Perlu dukungan, komitmen dan partisipasi aktif berbagai pihak, termasuk masyarakat pesisir sebagai garda terdepan penyelamatan,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Barat, Hermansyah mengapresiasi KKP yang berinisiatif menyelenggarakan bimbingan teknis tersebut mengingat di wilayah Jawa Barat hampir setiap tahun terjadi kasus mamalia laut terdampar.

“Pada tahun 2021, di Jawa Barat telah terjadi dua kali kasus paus terdampar. Salah satunya kasus paus sperma yang terdampar di Pantai Bungko, Cirebon pada 11 April 2021 lalu,” ungkap Hermansyah. ***

Slider Ads

20220426_150049
IMG-20231026-WA0031
IMG-20231026-WA0032
20220426_150049 IMG-20231026-WA0031 IMG-20231026-WA0032

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More